Kamis, 11 Oktober 2007

Catatan 7: Arungi Dunia!


Pernahkah kita bermimpi mengapung dengan nyaman di atas air hangat di Laut Mati. Merasakan sedotan pusaran air di atas kapal di Segitiga Bermuda. Digumuli dingin yang mesra di Puncak Himalaya. Mengelilingi daratan Rusia dengan kereta api lima jam sampai Tembok Cina. Berbungy jumping dari atas menara Eifel. Berjalan-jalan di padang rumput dengan kuda putih Persia, atau menyetir di belakang jok kulit Lamborghini yang halus dan mulus.
Ingin pula kita mencicipi empedu kura-kura raksasa dari kepulauan Galapagos yang berkhasiat. Menyeruput ginseng panas Kaisar Chin yang memanjangkan usia. Menikmati gurihnya bebek Peking pada perayaan Cap Go Meh. Mendengarkan lantunan penyanyi opera langsung di Italia, dialuni simfoni Bethoven dan Vivaldi yang meninabobokan. Lalu kita tertidur di kasur empuk di Ritz yang pernah dipakai Catherine Zetajones atau Bill Gates. Kemudian dipijat refleksi oleh para jagoan Charlie’s Angels. Dan mungkin kita akan berkhayal mendapat warisan berlimpah laiknya Pangeran Charles atau Paris Hilton.
Ah, itu memang sekedar khayalan. Impian yang konyol, namun mengapa kita tidak berusaha mewujudkannya. Membawa khayalan menjadi sebuah kenyataan.
Yang paling jelas yang kita ketahui, bahwa dunia ini tidak selebar daun kelor. Dunia menyimpan segala kemampuan dan kemungkinannya. Begitu pula manusia. Jangan pernah meremehkan satu orang, apalagi dua! Begitu jerit Pram.
Tuhan memerintahkan kita untuk mencari kebahagiaan, di dunia dan di akhirat. Dengarlah, dunia ini merengek kepada kita, untuk kita sambangi dan arungi setiap jengkal tanahnya, setiap inci lautannya. Sehingga akan pahamlah kita pada hakikat kebahagiaan, kemanusiaan, dan kehidupan ini. Dan ingatlah bahwa dunia ini berbatas dan bukan hanya milik generasi sekarang, tetapi milik generasi-generasi sesudahnya, anak cucu kita!

Tidak ada komentar: