Kamis, 11 Oktober 2007

Catatan 5: Science


Apa yang kita ketahui tentang ilmu pengetahuan? Jika kita tanyakan hal ini kepada diri kita, adakah jawaban yang lebih memuaskan daripada nol, nihil belaka? Sejujurnya kita jarang sekali bersinggungan dengan ilmu pengetahuan dalam arti mempelajarinya, mendalaminya, dan memahaminya. Kita semata-mata hanya pengguna dari mekanika ilmu pengetahuan yang telah dibangun orang selama jutaan tahun. Generasi sekarang hanya pengikut dan penerus. Adakah yang masih bisa kita lakukan?
Sebenarnya terlalu banyak informasi dan segala sesuatu yang jatuh ke atas kepala kita, sehingga kita tidak memiliki banyak waktu untuk mengendapkan, meresapi, dan menerapkannya. Terlalu banyak yang harus dilakukan, terlalu beragam persoalan yang dihadapi oleh orang di zaman sekarang. Sehingga masing-masing orang sulit fokus, tidak memiliki ciri khas, dan tidak berpribadi.
Sistem pendidikan Indonesia sampai saat ini belum secara optimal menunjukkan minat dan bakat para pelajarnya sedini mungkin. Akibatnya status mahasiswa yang seharusnya benar-benar saat untuk berjibaku dengan ilmu, buku, guru, dan praktik-praktik, malah pada banyak orang masih merupakan saat untuk mencari-cari bentuk, pedalaman diri. Masih berputar-putar pada identitas, alih-alih berusaha mengukuhkan eksistensi dirinya melalui ilmu pengetahuan, tak ubahnya seperti remaja dan kanak.
Dan ternyata apa gunanya ilmu-ilmu itu sendiri bagi masyarakat Indonesia saat ini? Hanya secarik kertas guna mendapatkan kerja, demi menggelembungkan pemilik modal, pemilik kuasa, melalui imperium bisnis dan kerajaan kecil mereka.
Tak ada kata terlambat dalam belajar. Tiada guna mengharap pemerintah yang lemah dan korup. Proses belajar itu sendiri adalah melupakan pembelajaran dan memulai kembali belajar.

Tidak ada komentar: