Rabu, 23 April 2008

Bangsa Yang Melupakan Sejarah.

Istana Gebang Ditawarkan pada Investor

Blitar--Rumah tempat Proklamator RI Soekarno menghabiskan masa kecilnya di Blitar, Jatim, yang dikenal dengan "Istana Gebang", dilaporkan Antara ditawarkan kepada investor karena ahli waris merasa kesulitan biaya untuk perawatan gedung bersejarah tersebut.

"Kalau ada yang menawar dengan harga cocok, rumah ini siap kami lepas," kata Aryo Subaskoro, salah satu cucu Sukarmini Wardoyo (Bu Wardoyo), kakak kandung Bung Karno, kepada wartawan di Blitar, Ahad.

Ia mengaku, pihak ahli waris tidak sanggup lagi menanggung biaya perawatan gedung tua yang berdiri di atas lahan seluas satu hektare itu.

"Selama ini kami tidak pernah minta bantuan kepada pemerintah untuk biaya perawatan rumah ini, termasuk ketika Bu Mega (Megawati Sukarnoputri) menjadi Presiden," katanya.

Ia mengungkapkan, rencana menjual aset berharga milik keluarga Presiden I RI itu sudah dibicarakan dengan beberapa cucu Bu Wardoyo lainnya.

Aryo yang sehari-hari bertanggung jawab atas Istana Gebang sendiri merupakan putra dari pasangan suami-istri, Sukoyono dan Kadariyah. Sedang Sukoyono adalah salah satu putra Bu Wardoyo.

Setiap kali putra-putri Bung Karno berziarah ke makam ayahnya, selalu menyempatkan diri berkunjung ke Istana Gebang yang selama ini terbuka untuk umum itu.

Hampir semua pejabat di negeri ini pernah mengunjungi bangunan tua yang di dalamnya tersimpan benda-benda bersejarah dan buku-buku mengenai Bung Karno. Terakhir, Ketua DPR Agung Laksono juga menyempatkan diri mengunjungi Istana Gebang setelah berziarah ke Makam Bung Karno, Sabtu (19/4) lalu.

Bahkan Agung Laksono menyatakan kesiapannya membantu pemerintah untuk mengambil alih aset bersejarah itu agar tidak mudah dialihfungsikan.

Sementara itu Walikota Blitar, Djarot Saiful Hidayat mengaku, pernah mendapatkan surat dari dua cucu Bu Wardoyo yang berisi pemberitahuan rencana penjualan Istana Gebang itu.

"Saat itu kami mengirimkan surat balasan, namun tidak ada jawaban mengenai penjelasan rencana tersebut dari pihak ahli waris Bu Wardoyo," katanya.

Namun dia akan berusaha agar rumah tersebut bisa diambil alih oleh pemerintah pusat dan provinsi, karena tidak ada jaminan atas kelestarian rumah itu jika nanti diambil alih oleh pihak swasta.

"Bangunan itu memiliki nilai sejarah dan menjadi sarana pembelajaran sejarah perjuangan bangsa bagi generasi muda saat ini," kata Djarot.

Hingga kini Istana Gebang yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Makam Bung Karno itu masih sering dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun manca negara. pur

Tidak ada komentar: